bo gacor malam ini

Akulah Kaisar Dewa Sembilan Surga

Daftar Pekerjaan yang Bertahan dan Hilang Gegara Kecerdasan Buatan******

Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) memperkirakan jutaan pekerja akan kehilangan mata pencaharian akibat kemajuan teknologi dengan munculnya kecerdasan buatan(AI) sampai ChatGPT.

Berdasarkan hasil survei dalam laporan terbaru WEF bertajuk 'Future of Jobs 2023' yang dikutip pada Kamis (4/5), setidaknya 83 juta pekerjaan akan hilang dalam lima tahun ke depan dan berdampak pada jutaan tenaga kerja.

Kendati, kemajuan teknologi juga membuka lapangan usaha baru lainnya.

"Secara keseluruhan, analisis kami menunjukkan bahwa 69 juta pekerjaan akan tercipta dan 83 juta pekerjaan akan hilang yang bisa menyebabkan kontraksi di pasar tenaga kerja global," ujar Direktur Pelaksana WEF Saadia Zahidi dalam laporan tersebut.

Berikut daftar pekerjaan yang akan tumbuh paling banyak dan turun paling besar dalam lima tahun ke depan versi laporan WEF 2023:

Jenis Pekerjaan dengan Pertumbuhan Terbesar

- Operator peralatan pertanian
- Pengemudi truk dan bus berat
- Guru pendidikan kejuruan
- Mekanik dan tukang reparasi mesin
- Profesional pengembangan bisnis
- Arsitek kerangka bangunan dan pekerja perdagangan terkait
- Guru pendidikan tinggi di Universitas
- Insinyur elektro teknologi
- Pekerja logam lembaran dan struktural, pembuat cetakan dan tukang las
- Guru pendidikan khusus
- Pengemudi truk ringan atau jasa pengiriman
- Spesialis transformasi digital
- Kuli bangunan
- Spesialis keberlanjutan
- Spesialis pemasaran dan strategi digital

Jenis Pekerjaan yang Perlahan Hilang

- Resepsionis
- Sekretaris
- Staf akuntansi, pembukuan dan penggajian
- Mekanik perakitan pabrik
- Teller bank dan pegawai terkait
- Pedagang
- Telemarketer
- Penjaga gedung dan pembantu rumah tangga (PRT)
- Layanan bisnis dan manajer administrasi
- Kasir dan petugas tiket
- Panitera pencatatan dan penyimpanan bahan
- Petugas layanan pos
- Penjaga keamanan
- Layanan informasi pelanggan
- Sales dari pintu ke pintu
- Vendor dan pekerja terkait

[Gambas:Video CNN]

Di seluruh langit

Survei WEF: 83 Juta Pekerjaan Akan Hilang Imbas AI dan ChatGPT******

Survei Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/ WEF) memperkirakan setidaknya 83 juta pekerjaan di dunia akan hilang dalam lima tahun ke depan. Penurunan terjadi karena perubahan pasar tenaga kerja seiring adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan ChatGPT.

Kendati demikian, teknologi juga membuka lapangan kerja lainnya.

Hal itu terungkap dalam laporan terbaru WEF bertajuk 'Future of Jobs 2023. Laporan itu berasal dari survei terhadap 803 perusahaan yang mempekerjakan 11,3 juta pekerja pada 27 sektor industri di 45 negara.

"Dari 673 juta pekerjaan yang tercermin dari set data laporan ini, responden memperkirakan pertumbuhan pekerjaan struktural sebanyak 69 juta dan penurunan 83 juta pekerjaan. Hal itu setara dengan penurunan bersih 14 juta pekerjaan atau 2 persen dari total pekerjaan saat ini," ujar Zahidi dalam laporan tersebut, dikutip Rabu (3/5).

Laporan tersebut memperkirakan penurunan pasar tenaga kerja akan lebih besar pada dua sektor. Pertama, rantai pasok dan transportasi. Kedua, media, hiburan, dan olahraga.

Gangguan yang lebih kecil akan dialami oleh industri manufaktur, termasuk ritel dan grosir barang konsumer.

Perusahaan juga menilai adopsi teknologi dalam menggantikan pekerjaan manusia lebih lambat dari perkiraan sebelumnya. Dalam lima tahun ke depan, responden memperkirakan 42 persen pekerjaan bisa diautomatisasi. Sebagai pembanding, pada 2020 lalu, responden memperkirakan 47 persen pekerjaan akan diotomatisasi.

"Kecerdasan buatan, pendorong utama perpindahan algoritmik potensial, diprediksi diadopsi oleh hampir 75 persen perusahaan yang disurvei dan diperkirakan akan menyebabkan perubahan yang tinggi," terangnya.

Tak ayal, pertumbuhan pekerjaan yang tinggi diprediksi terjadi pada ahli AI dan machine learning. Selain itu, pertumbuhan lapangan pekerjaan juga terjadi untuk ahli keberlanjutan, analis intelegensi bisnis dan analis keamanan data.

Pekerjaan di bidang energi terbarukan seperti juga diperkirakan tumbuh cepat seiring ekonomi yang mulai beralih ke ekonomi ramah lingkungan.

Di sisi lain, pekerjaan yang akan turun cepat adalah pekerjaan klerikal dan kesekretariatan seperti teller bank, layanan pos, kasir dan penjaga tiket, hingga penginput data.

Dari sisi sektor, pertumbuhan pekerjaan dalam skala besar diperkirakan terjadi pada pendidikan, pertanian, dan perdagangan digital. Beberapa pekerjaan yang makin dibutuhkan adalah pengajar pendidikan vokasi, ahli e-commerce, ahli transportasi digital, dan ahli pemasaran digital.

Sebaliknya, sektor yang paling banyak mengalami penurunan pekerjaan adalah administrasi dan pekerja pada bisnis keamanan, pabrik, dan perdagangan tradisional.

"Kemampuan berpikir analitis dan kreatif tetap menjadi kemampuan utama bagi pekerja pada 2023," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

peternakan ajaib

Erick Thohir Kejar Merger BTN Syariah dan BSI Kelar Akhir Tahun Ini******

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)Erick Thohirmenyatakan merger antara BTN Syariahdan Bank Syariah Indonesia (BSI) bakal rampung akhir 2023.

Bahkan, Erick menuturkan pihaknya sudah bertemu dengan direktur utama BTN Syariah dan BSI. Menurutnya, kedua bos bank syariah itu siap bersinergi demi mempermudah generasi milenial memiliki kredit pemilikan rumah (KPR).

"Insyaallah akhir tahun ini (merger) BSI final, di mana BTN bisa sinergi dengan BSI supaya tentu masyarakat dapat opsi untuk mereka KPR, ada yang syariah dan konvensional," ungkapnya di Kementerian BUMN, Rabu (3/5).

"Yang penting yang mesti dicatat kalau mau menyediakan perumahan milenial, pendanaan yang cukup agar terjadi mortgage. Ini terobosan dengan BTN sebagai mortgagebank, penting, ada rent to own, sewa menjadi cicilan setelah 6 bulan sewa," tutur Erick.

Ia menegaskan pentingnya integrasi BTN sebagai mortgagebagi pendanaan penyediaan rumah. Erick mengatakan pembangunan hunian kekinian sudah terintegrasi moda transportasi di 7 lokasi.

Nantinya, ada sinergi BTN, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan Perum Perumahan Nasional (Perumnas) untuk membangun hunian milenial tersebut. Namun, Erick menegaskan hunian tersebut bakal tetap terjangkau.

"Itu membuat terobosan sebuah lingkungan apartemen yang affordable, ada subsidi silang, seperti di 7 proyek sudah jadi. Di situ kita bikin terobosan supaya anak muda punya rumah," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

Di bawah pisau iblis

IHSG Diprediksi Loyo Hari Ini******

Indeks Harga SahamGabungan (IHSG) diperkirakan loyo pada perdagangan Rabu (3/5) ini.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG berpotensi melemah karena minimnya sentimen baik dari dalam maupun luar negeri.

"Momentum koreksi wajar masih dapat dijadikan peluang untuk melakukan akumulasi pembelian baik bagi investor dengan rentang investasi jangka pendek hingga jangka panjang," kata William seperti dikutip dari riset hariannya.

Untuk saham pilihan, William merekomendasikan HMSP, PWON, SMRA, ASRI, WTON, SCMA, dan BBCA.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat IHSG mestinya akan melanjutkan fase uptrend menuju resisten Fibonacci berikutnya di 6.960.

"Level support IHSG berada di 6.809, 6.765 dan 6.735, sementara level resistennya di 6.960, 7.006 dan 7.059. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral," ujar Ivan.

Hari ini, saham pilihan Ivan adalah AMRT (hold), ARTO (speculative buy), ASII (hold), BBRI (trading buy), dan EMTK (buy on weakness).

IHSG ditutup di level 6.863 pada Selasa (2/5) sore. Indeks saham melemah 52,41 poin atau minus 0,76 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp10,17 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,35 miliar saham.

Pada penutupan kali ini, 187 saham menguat, 368 terkoreksi, dan 177 lainnya stagnan. Terpantau 9 dari 11 indeks sektoral melemah, dipimpin sektor energi yang anjlok 3,01 persen.

[Gambas:Video CNN]

Hunyuan Wuzong

Survei WEF: 83 Juta Pekerjaan Akan Hilang Imbas AI dan ChatGPT******

Survei Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/ WEF) memperkirakan setidaknya 83 juta pekerjaan di dunia akan hilang dalam lima tahun ke depan. Penurunan terjadi karena perubahan pasar tenaga kerja seiring adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan ChatGPT.

Kendati demikian, teknologi juga membuka lapangan kerja lainnya.

Hal itu terungkap dalam laporan terbaru WEF bertajuk 'Future of Jobs 2023. Laporan itu berasal dari survei terhadap 803 perusahaan yang mempekerjakan 11,3 juta pekerja pada 27 sektor industri di 45 negara.

"Dari 673 juta pekerjaan yang tercermin dari set data laporan ini, responden memperkirakan pertumbuhan pekerjaan struktural sebanyak 69 juta dan penurunan 83 juta pekerjaan. Hal itu setara dengan penurunan bersih 14 juta pekerjaan atau 2 persen dari total pekerjaan saat ini," ujar Zahidi dalam laporan tersebut, dikutip Rabu (3/5).

Laporan tersebut memperkirakan penurunan pasar tenaga kerja akan lebih besar pada dua sektor. Pertama, rantai pasok dan transportasi. Kedua, media, hiburan, dan olahraga.

Gangguan yang lebih kecil akan dialami oleh industri manufaktur, termasuk ritel dan grosir barang konsumer.

Perusahaan juga menilai adopsi teknologi dalam menggantikan pekerjaan manusia lebih lambat dari perkiraan sebelumnya. Dalam lima tahun ke depan, responden memperkirakan 42 persen pekerjaan bisa diautomatisasi. Sebagai pembanding, pada 2020 lalu, responden memperkirakan 47 persen pekerjaan akan diotomatisasi.

"Kecerdasan buatan, pendorong utama perpindahan algoritmik potensial, diprediksi diadopsi oleh hampir 75 persen perusahaan yang disurvei dan diperkirakan akan menyebabkan perubahan yang tinggi," terangnya.

Tak ayal, pertumbuhan pekerjaan yang tinggi diprediksi terjadi pada ahli AI dan machine learning. Selain itu, pertumbuhan lapangan pekerjaan juga terjadi untuk ahli keberlanjutan, analis intelegensi bisnis dan analis keamanan data.

Pekerjaan di bidang energi terbarukan seperti juga diperkirakan tumbuh cepat seiring ekonomi yang mulai beralih ke ekonomi ramah lingkungan.

Di sisi lain, pekerjaan yang akan turun cepat adalah pekerjaan klerikal dan kesekretariatan seperti teller bank, layanan pos, kasir dan penjaga tiket, hingga penginput data.

Dari sisi sektor, pertumbuhan pekerjaan dalam skala besar diperkirakan terjadi pada pendidikan, pertanian, dan perdagangan digital. Beberapa pekerjaan yang makin dibutuhkan adalah pengajar pendidikan vokasi, ahli e-commerce, ahli transportasi digital, dan ahli pemasaran digital.

Sebaliknya, sektor yang paling banyak mengalami penurunan pekerjaan adalah administrasi dan pekerja pada bisnis keamanan, pabrik, dan perdagangan tradisional.

"Kemampuan berpikir analitis dan kreatif tetap menjadi kemampuan utama bagi pekerja pada 2023," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

Pelukis Buku One Piece

IHSG Perkasa di 6.844 di Tengah Penguatan 282 Saham******

Indeks Harga SahamGabungan (IHSG) ditutup di level 6.844 pada Kamis (4/5). Indeks saham menguat 31,30 poin atau plus 0,46 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp10,66 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,71 miliar saham.

Pada penutupan kali ini, 282 saham menguat, 239 terkoreksi, dan 212 lainnya stagnan. Terpantau sembilan dari sebelas indeks sektoral menguat, dipimpin sektor teknologi yang melesat 1,38 persen. 

Sedangkan bursa saham Eropa kompak lesu. Terpantau, indeks FTSE 100 di Inggris jatuh 0,46 persen, indeks CAC 40 di Prancis ambrol 0,37 persen, dan indeks DAX di Jerman melemah 0,30 persen.

Mirip dengan Eropa, bursa Amerika juga loyo. Indeks S&P 500 amblas 0,70 persen, indeks NYSE melemah 0,53 persen, dan indeks NASDAQ Composite anjlok 0,46 persen.

[Gambas:Video CNN]