civic188 271Jutaan kata 847394Orang-orang telah membaca serialisasi
《69 togel》
Marc Marquez ungkap alasan gabung Gresini Racing karena adiknya******Jakarta (ANTARA) - Pembalap MotoGP asal Spanyol Marc Marquez mengungkap alasan dirinya bergabung dengan tim Gresini Racing karena faktor adiknya, Alex Marquez, yang sudah bergabung dengan tim satelit Ducati tersebut.
Meskipun demikian, faktor adanya Alex bukanlah satu-satunya alasan karena The Baby Alien juga mempertimbangkan faktor sejarah tim dan pembalap yang dihasilkan.
“Tetapi bukan itu (faktor adanya Alex Marquez) alasan satu-satunya. Saya melihat sejarah Gresini termasuk dengan Alex juga dengan Bastianini dan banyak pembalap besar lainnya," kata Marc dalam acara Kick Off Conference Gresini Racing di Jakarta, Sabtu.
Marc mengatakan, pada beberapa musim MotoGP lalu, Gresini Racing menorehkan hasil yang sangat baik melalui performa para pembalap seperti Antonio, Alex, Bastianini.
Baca juga: Marquez jelaskan beda strategi bersama Ducati untuk MotoGP 2024
Hasil yang dicapai tim tersebut sejalan dengan keinginan juara dunia MotoGP enam kali itu yang mencari tim yang dikenal dan memiliki performa yang bagus.
“Menurut saya cara terbaik adalah Gresini Racing dan saya merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian tim keren ini,” ujarnya.
Marc mengaku tidak sabar untuk mencoba motor Ducati dan merasakan pengalaman barunya bersama tim Grecini Racing pada musim MotoGP 2024.
“Bergabung dengan Gresini adalah perubahan besar bagi saya karena sebelumnya saya bekerja dengan orang yang salah selama lebih dari 10 tahun,” katanya.
Marc Marquez bersama Alex Marquez bersama pemilik Gresini Nadia Padovani dan Comm & Marketing Director Gresini Racing Carlo Merlini berada di Jakarta dalam rangka menggelar Kick Off Conference Gresini Racing bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno selaku mitra kerja sama.
Baca juga: Alex dan Marc Marquez nantikan rivalitas dan kekompakan di Gresini
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Indra Sjafri panggil tiga pemain Piala Soeratin U******Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas Indonesia U-20 Indra Sjafri memanggil tiga pemain Piala Soeratin U-17 untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) timnas U-20.
Ketiga pemain itu adalah Muhammad Rizal dari Persikopa Pariaman, Chiristian Deo Putra Lambok dari Batavia FC, dan M Mufdi Iskandar dari Persiku Kudus.
"Ada tiga pemain potensial yang kiranya bisa saya panggil masuk tim U-20. Ketiganya adalah pemain yang main di Piala Soeratin U-17. Ada Muhammad Rizal (Persikopa Pariaman), Chiristian Deo Putra Lambok (Batavia FC) dan M Mufdi Iskandar (Persiku Kudus)," kata Indra, melansir dari keterangan resmi PSSI, Selasa.
Untuk diketahui, ketiga pemain yang dipanggil Indra itu berasal dari tim-tim yang menjadi juara, runner-up, dan peringkat ketiga turnamen tersebut.
Baca juga: Indra Sjafri jalin komunikasi dengan para pelatih tim Piala Suratin
DKI Jakarta yang diwakili Batavia FC sebagai juara, Sumatera Barat yang diwakili Persikopa Pariaman sebagai runner-up dan Jawa Tengah yang diwakili Persiku Kudus sebagai peringkat ketiga.
Selain ketiga nama itu, Indra juga akan memanggil satu orang pemain lagi yaitu Adi Purnama S Suaib dari tim Liga 1 Indonesia, PSIS Semarang.
“PSSI sudah meminta ke semua klub untuk membentuk tim scouting supaya dia men-scouting semua kegiatan sepak bola yang ada di Indonesia, di manapun itu, dari pihak siapapun,” kata Indra.
“Karena PSSI bukan pabriknya pemain, tapi klub-klub sebagai anggota PSSI yang kita dukung, yang kita harapkan untuk mencari pemain-pemain terbaik. Jadi pemain-pemain itulah merupakan tawaran dari klub,” tambahnya.
Berikut biodata singkat empat pemain baru yang mengikuti TC timnas U-20:
1. Muhammad Rizal (Persikopa Pariaman) - 03 September 2006
2. Chiristian Deo Putra Lambok (Batavia FC) - 11 April 2007
3. M. Mufdi Iskandar (Persiku Kudus) - 01 Februari 2006
4. Adi Purnama S Suaib (PSIS Semarang) - 06 Juli 2005.
Baca juga: Indra Sjafri akui tidak cari hasil di laga uji coba lawan Thailand U20
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024
Ini film Indonesia berbiaya di atas Rp60 miliar******Jakarta (ANTARA) - Hasil riset dari PwC Indonesia dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menunjukkan sejumlah film Indonesia berbiaya produksi di atas 4 juta Dolar AS atau setara Rp60 miliar.
Film yang masuk kategori film beranggaran besar ini seperti Buya Hamka (2023), Foxtrot Six (2019), Trilogi Merdeka (2011), The Raid 2: Berandal (2014) dan Gunung Emas Almayer (2014).
"Film lebih dari sekadar komoditas, pendanaan stabil diperlukan," kata Kepala Riset dan Ekonomi PwC Indonesia Denny Irawan di Jakarta, Kamis (1/2) malam.
Baca juga: Film nasional berpotensi berkembang di era layanan streaming
Film beranggaran rendah biasanya merupakan produksi independen, dengan anggaran berkisar 7.000 Dolar AS sampai 66.000 Dolar AS atau Rp100 juta sampai Rp1 miliar.
Umumnya, biaya produksi film berkisar 140.000 Dolar AS sampai 1.600.000 Dolar AS atau Rp2 miliar sampai Rp25 miliar.
Produser di Indonesia secara umum mengalokasikan 10 sampai 20 persen dari total anggaran untuk kegiatan pemasaran.
Di Indonesia, terdapat skema pendanaan dari pemerintah dalam bentuk subsidi. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah meluncurkan skema hibah untuk mendukung produksi film nasional serta kegiatan promosi dan distribusi internasional melalui Dana Abadi Kebudayaan Indonesia.
Baca juga: Dua insentif modal produksi film agar sineas produktif
Dana Abadi Kebudayaan Indonesia telah mengalokasikan 10 juta Dolar AS sebagai dana pendamping one-to-one untuk mendukung proyek film produksi bersama.
Ada juga dana abadi pendidikan sebesar 8 miliar Dolar AS atau Rp127 triliun untuk meningkatkan infrastruktur pendidikan perfilman dan Dana Indonesiana yang didirikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Kementerian Keuangan senilai 215 juta Dolar AS atau Rp3 triliun untuk peningkatan skala bisnis di industri layar.
Lalu riset juga menampilkan apa saja usaha yang diklasifikasikan sebagai industri layar. Klasifikasi baku lapangan usaha industri (KBLI) bisa dilihat dalam gambar tabel berikut:
Denny menyampaikan bahwa ketiadaan definisi tunggal yang diterima secara universal selama ini di Indonesia tentang "industri layar" menyebabkan keterbatasan dalam klasifikasi dan analisis usaha industri tersebut.
Kondisi itu juga menghadirkan tantangan bagi pembuat kebijakan dalam merumuskan kebijakan untuk industri tersebut.
Baca juga: Film "Heartbreak Motel" akan gunakan tiga format produksi
Sehingga kajian literatur dan perbandingan dari berbagai negara perlu ditetapkan untuk menjaga fokus penelitian yang dilakukan PwC Indonesia bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Penelitian yang bertajuk "Dampak Ekonomi Industri Layar di Indonesia - Sebuah Peluang" itu pun menunjukkan KBLI dalam dua lampiran halaman 36 sampai 40.
Untuk melihat isi lengkap riset tersebut, pembaca bisa mengakses secara bebas dengan klik laman berikut.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Label:arenampo、angkas168、langkahcurang
Terkait:dewapetir88、link slot yang gacor、jokislot138、agen slot、masterslot188、tafsir mimpi bergambar togel、m3bola、situs gacor maxwin hari ini、gacor slot、bo slot gacor dan terpercaya
bab terbaru:buat channel youtube dapat uang(2024-07-01)
Perbarui waktu:2024-07-01
《69 togel》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,slot hari ini yang gacorHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《69 togel》bab terbaru。