situs terpercaya judi online 953Jutaan kata 999978Orang-orang telah membaca serialisasi
《situs slot pasti bayar》
FAO: 3,1 Miliar Orang Terancam Tak Bisa Beli Makanan******Jakarta, CNN Indonesia--
Badan Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) menyebutkan ada 3,1 miliar orang terancam tidak bisa membeli makanan karena lonjakan harga pangan.
Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal mengatakan akibat kenaikan harga pangan itu, jumlah angka kelaparan melonjak 150 juta orang sejak 2019.
"Kenaikan harga pangan mempengaruhi kita semua, tetapi dampaknya paling dirasakan oleh mereka yang rentan dan oleh negara-negara yang sudah mengalami krisis pangan," kata Rajendra Aryal, mengutip Antara, Jumat (14/10).
Hanya dalam dua tahun, jumlah orang yang rawan pangan telah meningkat dari 135 juta (2019) menjadi 193 juta (2021), dan diprediksi akan lebih buruk pada 2022.
FAO menyebut sekitar 970 ribu orang diperkirakan akan hidup dalam kondisi kelaparan di lima negara yaitu Afghanistan, Ethiopia, Somalia, Sudan Selatan dan Yaman.
Jumlah ini sepuluh kali lebih banyak dari enam tahun lalu ketika hanya dua negara yang masyarakatnya menghadapi kondisi serupa.
Lihat Juga :Startup Furniture Fabelio Resmi Sah Dinyatakan Pailit |
Hal ini dikarenakan dunia menghadapi tantangan ketahanan pangan yang besar akibat dari konflik, krisis ekonomi, darurat iklim, degradasi lingkungan, dan dampak lanjutan dari covid-19.
Beberapa hal yang menyebabkan kerawanan pangan dikarenakan harga pangan telah melonjak ke rekor tertinggi.
Harga pupuk menjadi terlalu mahal bagi banyak petani, dan jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan terus meningkat.
Sebab itu, dalam peringatan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober, FAO menyerukan pentingnya petani kecil dan nelayan untuk transformasi sistem pertanian pangan global.
Lihat Juga :Musim Hujan, Harga Bawang Merah dan Sayuran Makin Mahal |
"Petani kecil dan nelayan harus menjadi pusat transformasi sistem pertanian pangan global. Kita membutuhkan pekerjaan dan layanan pedesaan yang layak, serta mengakhiri pekerja anak dan mendorong kesetaraan gender untuk mendukung masyarakat pedesaan, yang merupakan penjaga sebagian besar keanekaragaman hayati bumi," kata Aryal.
Dia mendorong untuk mengubah sistem pertanian-pangan menjadi lebih efisien, lebih inklusif, lebih tangguh, dan lebih berkelanjutan untuk produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik untuk semua.
"Pertanian adalah salah satu intervensi kemanusiaan yang paling hemat biaya," kata Aryal.
[Gambas:Video CNN]
FAO: 3,1 Miliar Orang Terancam Tak Bisa Beli Makanan******Jakarta, CNN Indonesia--
Badan Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) menyebutkan ada 3,1 miliar orang terancam tidak bisa membeli makanan karena lonjakan harga pangan.
Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal mengatakan akibat kenaikan harga pangan itu, jumlah angka kelaparan melonjak 150 juta orang sejak 2019.
"Kenaikan harga pangan mempengaruhi kita semua, tetapi dampaknya paling dirasakan oleh mereka yang rentan dan oleh negara-negara yang sudah mengalami krisis pangan," kata Rajendra Aryal, mengutip Antara, Jumat (14/10).
Hanya dalam dua tahun, jumlah orang yang rawan pangan telah meningkat dari 135 juta (2019) menjadi 193 juta (2021), dan diprediksi akan lebih buruk pada 2022.
FAO menyebut sekitar 970 ribu orang diperkirakan akan hidup dalam kondisi kelaparan di lima negara yaitu Afghanistan, Ethiopia, Somalia, Sudan Selatan dan Yaman.
Jumlah ini sepuluh kali lebih banyak dari enam tahun lalu ketika hanya dua negara yang masyarakatnya menghadapi kondisi serupa.
Lihat Juga :Startup Furniture Fabelio Resmi Sah Dinyatakan Pailit |
Hal ini dikarenakan dunia menghadapi tantangan ketahanan pangan yang besar akibat dari konflik, krisis ekonomi, darurat iklim, degradasi lingkungan, dan dampak lanjutan dari covid-19.
Beberapa hal yang menyebabkan kerawanan pangan dikarenakan harga pangan telah melonjak ke rekor tertinggi.
Harga pupuk menjadi terlalu mahal bagi banyak petani, dan jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan terus meningkat.
Sebab itu, dalam peringatan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober, FAO menyerukan pentingnya petani kecil dan nelayan untuk transformasi sistem pertanian pangan global.
Lihat Juga :Musim Hujan, Harga Bawang Merah dan Sayuran Makin Mahal |
"Petani kecil dan nelayan harus menjadi pusat transformasi sistem pertanian pangan global. Kita membutuhkan pekerjaan dan layanan pedesaan yang layak, serta mengakhiri pekerja anak dan mendorong kesetaraan gender untuk mendukung masyarakat pedesaan, yang merupakan penjaga sebagian besar keanekaragaman hayati bumi," kata Aryal.
Dia mendorong untuk mengubah sistem pertanian-pangan menjadi lebih efisien, lebih inklusif, lebih tangguh, dan lebih berkelanjutan untuk produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik untuk semua.
"Pertanian adalah salah satu intervensi kemanusiaan yang paling hemat biaya," kata Aryal.
[Gambas:Video CNN]
Label:vtogel、armadatoto、situs yang paling gacor hari ini
Terkait:asiaslot、pinjol yang mudah cair、rajabola、w69、angka jitu 5d toto macau、situs togel terpercaya via pulsa、murah slot 77、panen138、game slot paling hoki、138 slot gacor
bab terbaru:balivegas(2024-06-30)
Perbarui waktu:2024-06-30
《situs slot pasti bayar》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,togel 49Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《situs slot pasti bayar》bab terbaru。