pola slot gacor 433Jutaan kata 177041Orang-orang telah membaca serialisasi
《vip bet slot》
Jumlah korban tewas akibat cuaca dingin di Afghanistan capai 39 orang******Kabul (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat cuaca beku dan hujan salju di musim dingin dengan suhu rendah di Afghanistan mencapai 39 orang, seperti dikatakan juru bicara (jubir) otoritas bencana nasional Afghanistan Mullah Janan Saeq pada Minggu (3/3).
Peristiwa tersebut terjadi seiring dengan cuaca dingin yang terus berlanjut di beberapa bagian negara itu.
"Sekitar 39 orang warga kami telah menjadi korban dan 30 orang lainnya mengalami luka-luka akibat hujan, hujan salju, dan cuaca dingin. Selain itu, sebanyak 637 rumah hancur dan 13.889 ekor ternak mati akibat cuaca dingin membeku," kata Saeq kepada Xinhua.
Sang jubir mengatakan bahwa pemerintah akan berupaya maksimal untuk memasok bantuan, termasuk bahan makanan bagi keluarga-keluarga yang terdampak dan pakan ternak untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
Beberapa wilayah di Afghanistan mengalami hujan dan hujan salju sejak Minggu pekan lalu.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Kebakaran di Pulang Pisau hanguskan 55 bangunan rumah dan kios******Palangka Raya (ANTARA) - Camat Maliku Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Efri Gusyl Pani mengungkapkan kebakaran yang terjadi Senin (26/2) sekitar pukul 18.30 WIB di RT 001/A kompleks Pasar Minggu Desa Maliku Baru, telah menghanguskan sebanyak 55 bangunan rumah dan kios semi permanen.
"Kerugian akibat musibah kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp5 miliar," kata Efri Gusyl Pani di Pulang Pisau, Selasa.
Rincian dari data kerugian 55 bangunan yang terbakar itu, terang Efri Gusyl Pani, sebanyak 29 bangunan rumah, 16 toko, sembilan bangunan walet dan satu buah warung. Rata-rata bangunan yang terbakar berbahan semi permanen atau kayu sehingga api dengan cepat dan mudah membakar sekitar lokasi.
Menurut Efri Gusyl Pani, saat ini tidak ada warga yang mengungsi di tempat-tempat penampungan karena ada warga yang menjadi korban kebakaran memilih bertempat tinggal sementara ditempat keluarganya. Selain itu tidak semua warga yang tinggal di bangunan yang terbakar, sehingga ada bangunan rumah yang tidak ditinggali dan hanya dijadikan kios sebagai tempat berdagang.
Korban yang terdampak kebakaran sementara ini tercatat sebanyak 32 kepala keluarga (KK) dengan 162 jiwa. Sebanyak 111 laki-laki dan 51 perempuan. Dinas Sosial setempat juga telah mendirikan dapur umum untuk membantu para korban di sekitar lokasi kebakaran.
"Pemerintah kecamatan bersama pemerintah Desa Maliku Baru telah menyampaikan korban dan kerugian kepada pimpinan daerah dan pihak terkait lainnya," paparnya.
Terkait dengan penyebab kebakaran, dirinya tidak mengetahui secara pasti karena masih menunggu hasil kesimpulan dari pihak yang berwenang.
Dikatakan Efri Gusyl , kebakaran terjadi saat gerimis, setelah sebelumnya hujan lebat. Informasi dan keterangan dari saksi mata yang sempat melihat awal mula api berasal dari salah satu bangunan. Api dikatakan terlihat setelah terjadi sambaran petir yang selanjutnya merembet ke bangunan walet semi permanen.
Api terus membesar dan merambat dengan cepat di kompleks Pasar Minggu dan baru bisa dikuasai setelah lebih dari tiga jam. Petugas pemadam kebakaran gabungan yang datang langsung dari Pulang Pisau dan Kapuas berusaha memadamkan api dibantu bersama warga setempat.
"Penyebab pasti kebakaran masih belum diketahui hingga menunggu keterangan dari pihak berwenang," ucapnya.
Bantuan dari pemerintah setempat, terang Efri Gusyl Pani, nantinya langsung disalurkan kepada korban kebakaran untuk meringankan beban para korban. Penjabat Bupati Pulang Pisau Nunu Andriani direncanakan juga bertatap muka dengan korban dan meninjau lokasi kebakaran bersamaan dengan agenda Musrenbang serta menginap di Kecamatan Maliku.
Pewarta: Adi Wibowo/Adi Waskito
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024
Kemensos luncurkan kompor inovasi berbahan bakar limbah sawit******Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) meluncurkan kompor inovasi yang ramah lingkungan berbahan limbah sawit sebagai solusi untuk mengatasi mahalnya harga gas elpiji di Desa Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur. Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Kamis, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan masyarakat desa sebelumnya mengeluh karena sulit mendapatkan gas elpiji tiga kilogram dan kalaupun ada, harganya sangat mahal. Mengetahui hal tersebut Mensos kemudian membentuk tim dan menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Baca juga: Mensos serahkan 11 bantuan rumah layak huni tahan gempa di Aceh Timur Setelah tim Kementerian Sosial dan IPB terjun ke lokasi, pihaknya memutuskan untuk menggunakan bahan bakar yang tersedia melimpah di desa, yakni limbah buah sawit, terutama yang sudah membusuk. Adapun bentuk kompornya merupakan hasil rancangan IPB. "Dari pada terbuang, limbah sawit lebih baik digunakan untuk bahan bakar. Dan karena desainnya sederhana, bisa dibuat di sini sehingga berhasil menggerakkan perekonomian masyarakat desa," kata Mensos Risma. Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Keserasian Sosial (FKS) Desa Seuneubok Simpang Kafriyadi mengatakan kompor inovatif sudah diuji coba sejak September 2023 dan hasilnya sangat memuaskan. "Masyarakat tidak lagi mengeluarkan biaya mahal untuk membeli gas elpiji karena bahan bakar berupa sawit tersedia melimpah di sini,” kata Kafriyadi. Menurut Kafriyadi, buah sawit yang sudah membusuk atau tercecer dari tangkainya biasanya dibuang. Sekarang oleh masyarakat desa, buah sawit tersebut dijemur tidak terlalu kering karena akan digunakan untuk bahan bakar.
Baca juga: Mensos serahkan rumah tahan gempa untuk masyarakat Aceh Timur Kompornya sendiri memiliki bentuk sederhana berupa tabung berdiameter sekitar 15 cm dan tinggi 20 sentimeter. Buah sawit yang sudah kering kemudian dimasukkan langsung ke dalam kompor yang di atasnya ditempatkan panci untuk memasak atau wajan untuk penggorengan. “Sekitar 25 butir sawit kering, cukup untuk memasak sekitar satu jam,” jelasnya. Bagian bawah kompor itu memiliki lubang dan penutup udara. Jika penutup dibuka lebar, maka nyala api akan membesar. Demikian sebaliknya, jika penutup udara ditutup, nyala api akan mengecil. “Kompornya sangat praktis, sehingga disukai ibu-ibu,” ujarnya. Adapun yang lebih penting, masyarakat tidak perlu lagi membeli gas elpiji sehingga menghemat pengeluaran serta ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah atau buah sawit yang membusuk. Dengan demikian, inovasi Kementerian Sosial tersebut menjadi solusi praktis dan efektif bagi masyarakat Desa Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur.
Baca juga: Kemensos bantu dua balita & dewasa pasien penyakit berat untuk sembuh
Baca juga: Mensos sambangi anak penjual keripik bantu pengobatan sang ayah
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024
Label:gendang4d、garudaqq、cara dapat uang tambahan
Terkait:slot gacor di pagi hari、gudang4d、aladin138 slot、agen slot gampang maxwin、depe4d、trik jam gacor slot、pola mahjong ways 2 gacor、kredivo bisa tarik tunai、pinjol yang tidak ribet、midas777
bab terbaru:slot stadium(2024-07-08)
Perbarui waktu:2024-07-08
《vip bet slot》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,mantap 777 slotHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《vip bet slot》bab terbaru。