cara pinjam uang di bank bjb tanpa jaminan 269Jutaan kata 313412Orang-orang telah membaca serialisasi
《pisang slot》
Menhub Tawarkan Pembangunan MRT Fase 4 ke Korsel******
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengajak Korea Selatanuntuk membangun jaringan MRT Jakarta Fase 4.
Ajakan disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke delegasi Korea Selatan dan sejumlah negara anggota serta mitra wicara ASEAN di 28th ASEAN Transport Minister Meeting di Bali.
"Kami sangat berharap Korea Selatan dapat berpartisipasi dalam pengembangan MRT Jakarta Fase 4 dan mengulang kerja sama baik yang pernah terjalin sebelumnya pada pengembangan LRT Jakarta fase pertama," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (18/10).
Ia menjelaskan setidaknya ada tiga usulan trase yang dikaji pada kajian awal MRT Jakarta Fase 4, yaitu opsi I dari Bandara Soekarno-Hatta sampai dengan Jakarta International Stadium.
Lalu, opsi II dari Pondok Gede sampai dengan Joglo dan opsi III dari TMII sampai dengan Fatmawati.
Lihat Juga :4 Negara Hapus Utang Indonesia |
Risal menjelaskan bahwa masing-masing usulan opsi lintas tersebut memiliki potensi dan kendala yang berbeda.
Meski begitu, ia menyampaikan bahwa telah dilakukan kajian awal untuk menyepakati opsi lintas yang akan ditawarkan kepada Korea Selatan.
Berdasarkan kajian Multi-Criteria Analysis yang telah dilakukan, lintas yang paling memungkinkan untuk dibangun adalah lintas Fatmawati-TMII.
Lihat Juga :Harga CPO untuk Bea Keluar Turun Jadi US3,89 per Ton |
Ini karena lintas Fatmawati-TMII memiliki hambatan paling sedikit dan melewati banyak pusat kegiatan masyarakat sehingga diharapkan dapat mengangkut lebih banyak orang dibandingkan opsi lintas lainnya.
Lebih lanjut, Risal menyampaikan MRT Jakarta Fase 4 untuk lintas Fatmawati-TMII akan dibangun secara melayang dan bawah tanah.
"Koridor Fatmawati-TMII memiliki persentase jalan sempit sebanyak 31 persen sehingga jika dibangun secara melayang seutuhnya akan memakan banyak sekali badan jalan," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
Allianz Indonesia dan BTPN Lanjutkan Sinergi untuk Proteksi Nasabah******
PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) mengumumkan perpanjangan kerja sama bancassurance dengan PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) yang telah dimulai pada 2013, dengan Allianz Life menyediakan produk asuransi jiwa untuk nasabah Bank BTPN.
Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Alexander Grenz mengatakan, perpanjangan kerja sama ini menjadi wujud komitmen bersama untuk melindungi nasabah melalui solusi asuransi sesuai kebutuhan.
"Melalui kerja sama yang berjalan baik selama ini, kami ingin terus hadir melindungi masa depan para nasabah dan keluarga, serta berkontribusi dalam pertumbuhan bisnis bagi kedua belah pihak," kata Alexander.
Untuk produk asuransi tradisional yang permintaannya meningkat dalam dua tahun belakangan, Allianz menyediakan Guardia Legacy, serta asuransi jiwa tradisional dengan nilai pertanggungan yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan perencanaan dana pendidikan anak di masa depan, Guardia PINTAR.
Kemudian, ada juga produk asuransi tradisional Guardia Pasti, bagi nasabah yang memprioritaskan proteksi diri dan keluarga dengan manfaat warisan pasti. yang bisa digunakan untuk mewujudkan mimpi dan rencana di masa depan.
Alexander menyatakan, sampai saat ini, Allianz Life telah melindungi ribuan nasabah BTPN dan membayarkan lebih dari Rp132 miliar klaim sejak kesepakatan kerja sama bancassurance ini.
Sejalan, Laporan AAJI Kuartal IV tahun 2023 menyampaikan, Allianz Life Indonesia mencatatkan pertumbuhan Annualized Premium Equivalent atau APE untuk kanal distribusi bancassurance sebesar 8 persen di saat industri mengalami penurunan sebesar 7 persen.
AAJI mengungkapkan, kemitraan dengan Bank BTPN berperan penting dalam pertumbuhan Allianz Life tersebut. Selain itu, Allianz Life Indonesia dinilai berhasil mempertahankan kesehatan finansial, yang salah satu indikatornya terlihat dari rasio Risk-Based Capital (RBC).
Direktur Utama Bank BTPN, Henoch Munandar menyebut, kerja sama dengan Allianz Life menjadi wujud komitmen BTPN untuk melengkapi ragam produk dan layanan keuangan sesuai kebutuhan nasabah.
"Kami berharap, kelanjutan sinergi antara Bank BTPN dan Allianz Life kedepannya dapat terus memberikan solusi perlindungan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah Bank BTPN, serta memberikan manfaat jangka panjang yang lebih berarti bagi para nasabah," kata Henoch.
(rea/rir)Label:suku bunga kredivo dan akulaku、situs slot gacor、pinjam uang ke bri
Terkait:kumpulan link replay maxwin、permainan slot online terbaik、asia 168 slot、nekoslot88、puncak88、macau88、cara pola mahjong ways 2、bidadari 77 slot、pinjol home credit、nama situs slot gacor terpercaya
bab terbaru:mpomaxwin(2024-07-05)
Perbarui waktu:2024-07-05
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) mengumumkan perpanjangan kerja sama bancassurance dengan PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) yang telah dimulai pada 2013, dengan Allianz Life menyediakan produk asuransi jiwa untuk nasabah Bank BTPN.
Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Alexander Grenz mengatakan, perpanjangan kerja sama ini menjadi wujud komitmen bersama untuk melindungi nasabah melalui solusi asuransi sesuai kebutuhan.
"Melalui kerja sama yang berjalan baik selama ini, kami ingin terus hadir melindungi masa depan para nasabah dan keluarga, serta berkontribusi dalam pertumbuhan bisnis bagi kedua belah pihak," kata Alexander.
Untuk produk asuransi tradisional yang permintaannya meningkat dalam dua tahun belakangan, Allianz menyediakan Guardia Legacy, serta asuransi jiwa tradisional dengan nilai pertanggungan yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan perencanaan dana pendidikan anak di masa depan, Guardia PINTAR.
Kemudian, ada juga produk asuransi tradisional Guardia Pasti, bagi nasabah yang memprioritaskan proteksi diri dan keluarga dengan manfaat warisan pasti. yang bisa digunakan untuk mewujudkan mimpi dan rencana di masa depan.
Alexander menyatakan, sampai saat ini, Allianz Life telah melindungi ribuan nasabah BTPN dan membayarkan lebih dari Rp132 miliar klaim sejak kesepakatan kerja sama bancassurance ini.
Sejalan, Laporan AAJI Kuartal IV tahun 2023 menyampaikan, Allianz Life Indonesia mencatatkan pertumbuhan Annualized Premium Equivalent atau APE untuk kanal distribusi bancassurance sebesar 8 persen di saat industri mengalami penurunan sebesar 7 persen.
AAJI mengungkapkan, kemitraan dengan Bank BTPN berperan penting dalam pertumbuhan Allianz Life tersebut. Selain itu, Allianz Life Indonesia dinilai berhasil mempertahankan kesehatan finansial, yang salah satu indikatornya terlihat dari rasio Risk-Based Capital (RBC).
Direktur Utama Bank BTPN, Henoch Munandar menyebut, kerja sama dengan Allianz Life menjadi wujud komitmen BTPN untuk melengkapi ragam produk dan layanan keuangan sesuai kebutuhan nasabah.
"Kami berharap, kelanjutan sinergi antara Bank BTPN dan Allianz Life kedepannya dapat terus memberikan solusi perlindungan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah Bank BTPN, serta memberikan manfaat jangka panjang yang lebih berarti bagi para nasabah," kata Henoch.
(rea/rir)Kondisi ekonomi Indonesia maupun global saat ini tengah dilanda ketidakpastian. Sinyal resesi ekonomibahkan telah didengungkan oleh sejumlah lembaga internasional, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
Ancaman inflasi pun tak bisa dihindarkan oleh berbagai negara, termasuk Indonesia. Pada September 2022, inflasi Indonesia tercatat menembus 5,9 persen.
Lantas bagaimana generasi milenial memandang kondisi ekonomi saat ini?
"Ongkos kirim (makanan) yang biasanya cuma Rp4 ribu sekarang menjadi Rp7 ribu," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (13/10).
Tak hanya biaya untuk makan, Naely juga merasa terbebani dengan ongkos transportasi yang semakin mahal dengan adanya kenaikan harga BBM.
Ongkos menggunakan angkutan kota (angkot) yang biasanya Rp4.000 kini naik menjadi Rp5.000 untuk sekali perjalanan. Sementara biaya ojek online naik dari Rp14 ribu ke Rp15 ribu.
Lihat Juga :Harga Barang-barang Naik Rp1.000-Rp1.500 di Indomaret dan Alfamart |
Melihat biaya hidup yang semakin mahal, Naely merasa upah pekerja perlu dinaikkan, apalagi ongkos menuju kantor semakin mahal.
"Sebaiknya naik sekitar 30 sampai 40 persen buat menutupi biaya ke kantor karena sekarang ongkosnya sudah naik," ujar Naely.
Saat ditanya mengenai ancaman resesi yang tengah gencar didengungkan sejumlah lembaga internasional, ia mengaku tak mengetahui. Ia hanya tahu mengenai kondisi inflasi secara terbatas.
"Tahunya cuma inflasi, di situ harga-harga barang naik," ujarnya.
Lihat Juga :Ekonom soal Triple Crises: Cari Kerja Susah hingga Krisis Biaya Hidup |
Senada, Canela, warga Medan, juga mengaku terbebani dengan kenaikan harga barang saat ini. Biaya yang paling terasa berat baginya adalah makanan dan BBM. Maka dari itu, ia merasa upah karyawan perlu dinaikkan.
"Sebenarnya perlu (gaji naik) karena buat para karyawan mungkin keadaan ekonomi pada saat ini membuat beberapa kebutuhan yang diperlukan baik dalam hal pekerjaan atau kehidupan sehari-hari ternyata sudah enggak bisa menyeimbangkan lagi dari gaji yang diterima saat ini," ujarnya.
Canela mengatakan dirinya tidak terlalu mengetahui ancaman resesi dan inflasi yang menghantui dunia.
"Tapi lumayan mengikuti kabarnya dari beberapa sosial media kayak Twitter dan Tiktok," ujarnya.
Lihat Juga :Airlangga Waspadai Badai 5C Terjang Ekonomi Indonesia |
Ada juga, Nia, yang merasa terbebani dengan kenaikan biaya hidup, terutama untuk makan dan transportasi menggunakan ojek online.
"Sekarang biaya barang pokok saja melonjak, cabai, beras, bawang, dan lain-lain. Itu yang bikin harga menu di warung makan jadi ikut merangkak naik dari sebelumnya," ujarnya.
Ia mencontohkan nasi rumah makan Padang yang biasanya dibanderol Rp16 ribu sekarang naik menjadi Rp20 ribu per bungkus. Sementara tarif ojek online sekarang naik ke Rp15 ribu untuk jarak terdekat.
Nia mengatakan sebenarnya ia bisa menggunakan transportasi online yang biayanya lebih murah, tetapi untuk kondisi tertentu seperti mengejar waktu, ia harus menggunakan ojek online.
Lihat Juga :Gubernur BI Wanti-wanti Ancaman Stagflasi |
Maka dari itu, ia mengatakan gaji para pekerja perlu dinaikkan seiring merangkaknya harga-harga barang.
"Perlu sekali (gaji naik) karena banyak hal-hal yang naik. Jadi enggak seimbang kalau biaya hidup naik tapi gaji enggak ikut naik," ujarnya.
Ia juga mengetahui ancaman resesi dan inflasi yang melanda dunia. Ia mengatakan resesi dan inflasi terjadi ketika harga barang meningkat terus menerus.
"Kenaikan satu hal bisa merembet ke hal-hal lain. Dengan kata lain, biaya hidup suatu negara naik," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
Kondisi ekonomi Indonesia maupun global saat ini tengah dilanda ketidakpastian. Sinyal resesi ekonomibahkan telah didengungkan oleh sejumlah lembaga internasional, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
Ancaman inflasi pun tak bisa dihindarkan oleh berbagai negara, termasuk Indonesia. Pada September 2022, inflasi Indonesia tercatat menembus 5,9 persen.
Lantas bagaimana generasi milenial memandang kondisi ekonomi saat ini?
"Ongkos kirim (makanan) yang biasanya cuma Rp4 ribu sekarang menjadi Rp7 ribu," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (13/10).
Tak hanya biaya untuk makan, Naely juga merasa terbebani dengan ongkos transportasi yang semakin mahal dengan adanya kenaikan harga BBM.
Ongkos menggunakan angkutan kota (angkot) yang biasanya Rp4.000 kini naik menjadi Rp5.000 untuk sekali perjalanan. Sementara biaya ojek online naik dari Rp14 ribu ke Rp15 ribu.
Lihat Juga :Harga Barang-barang Naik Rp1.000-Rp1.500 di Indomaret dan Alfamart |
Melihat biaya hidup yang semakin mahal, Naely merasa upah pekerja perlu dinaikkan, apalagi ongkos menuju kantor semakin mahal.
"Sebaiknya naik sekitar 30 sampai 40 persen buat menutupi biaya ke kantor karena sekarang ongkosnya sudah naik," ujar Naely.
Saat ditanya mengenai ancaman resesi yang tengah gencar didengungkan sejumlah lembaga internasional, ia mengaku tak mengetahui. Ia hanya tahu mengenai kondisi inflasi secara terbatas.
"Tahunya cuma inflasi, di situ harga-harga barang naik," ujarnya.
Lihat Juga :Ekonom soal Triple Crises: Cari Kerja Susah hingga Krisis Biaya Hidup |
Senada, Canela, warga Medan, juga mengaku terbebani dengan kenaikan harga barang saat ini. Biaya yang paling terasa berat baginya adalah makanan dan BBM. Maka dari itu, ia merasa upah karyawan perlu dinaikkan.
"Sebenarnya perlu (gaji naik) karena buat para karyawan mungkin keadaan ekonomi pada saat ini membuat beberapa kebutuhan yang diperlukan baik dalam hal pekerjaan atau kehidupan sehari-hari ternyata sudah enggak bisa menyeimbangkan lagi dari gaji yang diterima saat ini," ujarnya.
Canela mengatakan dirinya tidak terlalu mengetahui ancaman resesi dan inflasi yang menghantui dunia.
"Tapi lumayan mengikuti kabarnya dari beberapa sosial media kayak Twitter dan Tiktok," ujarnya.
Lihat Juga :Airlangga Waspadai Badai 5C Terjang Ekonomi Indonesia |
Ada juga, Nia, yang merasa terbebani dengan kenaikan biaya hidup, terutama untuk makan dan transportasi menggunakan ojek online.
"Sekarang biaya barang pokok saja melonjak, cabai, beras, bawang, dan lain-lain. Itu yang bikin harga menu di warung makan jadi ikut merangkak naik dari sebelumnya," ujarnya.
Ia mencontohkan nasi rumah makan Padang yang biasanya dibanderol Rp16 ribu sekarang naik menjadi Rp20 ribu per bungkus. Sementara tarif ojek online sekarang naik ke Rp15 ribu untuk jarak terdekat.
Nia mengatakan sebenarnya ia bisa menggunakan transportasi online yang biayanya lebih murah, tetapi untuk kondisi tertentu seperti mengejar waktu, ia harus menggunakan ojek online.
Lihat Juga :Gubernur BI Wanti-wanti Ancaman Stagflasi |
Maka dari itu, ia mengatakan gaji para pekerja perlu dinaikkan seiring merangkaknya harga-harga barang.
"Perlu sekali (gaji naik) karena banyak hal-hal yang naik. Jadi enggak seimbang kalau biaya hidup naik tapi gaji enggak ikut naik," ujarnya.
Ia juga mengetahui ancaman resesi dan inflasi yang melanda dunia. Ia mengatakan resesi dan inflasi terjadi ketika harga barang meningkat terus menerus.
"Kenaikan satu hal bisa merembet ke hal-hal lain. Dengan kata lain, biaya hidup suatu negara naik," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan rintisan (startup) yang beroperasi di Tanah Air terus berlanjut. Beberapa yang sudah melakukan PHK adalah LinkAja, Shopee, TaniHub, hingga Tokocrypto.
Terbaru, ada juga startupEdtech, Binar Academy yang mengonfirmasi melakukan PHK pada 20 persen karyawannya. Namun sayang mereka tak menjelaskan berapa total karyawan perusahaan itu saat ini.
Tak hanya melakukan PHK, beberapa startupbahkan menyatakan gulung tikar. Pekan lalu, startupfurnitur, Fabelio mengumumkan secara resmi menutup seluruh unit usahanya di Indonesia karena masalah itu.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan PHK dan kebangkrutan yang menimpa sejumlah startup memang dipicu banyak faktor. Salah satunya, permasalahan di startupyang sulit untuk diselesaikan.
Pertama, perubahan perilaku masyarakat yang membuat startup menghadapi kenyataan yang tak sesuai ekspektasi. Saat pandemi muncul, startupmemang menjadi incaran banyak pekerja di Indonesia, terutama anak muda yang menginginkan cara kerja fleksibel.
Tak heran, saat itu banyak perusahaan rintisan baru yang bermunculan. Startupyang lahir di masa pandemi memiliki optimisme bahwa akan terjadi perubahan gaya hidup masyarakat ke depannya, yakni lebih mengandalkan digitalisasi.
Lihat Juga :Binar Academy PHK 20 Persen Karyawan |
Tapi nyatanya, harapan tersebut tak sejalan dengan kenyataan. Saat pandemi mulai melandai, masyarakat tetap lebih memilih berinteraksi secara fisik.
"Nah ketika pandemic darlingini dihadapkan dengan realita bahwa ketika terjadi pelonggaran mobilitas, maka permintaan terhadap layanan digital itu ikut mengalami koreksi atau penurunan terutama yang berkaitan dengan bisnis consumeratau B to C," ujar Bhima kepada CNNIndonesia.com, Senin (17/10) kemarin.
Bhima mengatakan hilangnya pesona ini bisa terlihat dari dua contoh sektor startupyang mengalami tekanan usai pandemi reda, yakni, e-commercedan pendidikan. Saat pandemi, masyarakat mengubah gaya hidup dan belanja dari offline menjadi onlineuntuk membeli pakaian, bahkan sayuran dan buah.
Begitu juga dengan sekolah yang saat 2020 tidak diperbolehkan tatap muka, maka belajar onlinemenjadi pilihan.
"Tapi itu tak bertahan lama, karena masyarakat ternyata memilih untuk beraktivitas secara fisik lagi, sehingga digital hanya menjadi penopang. Nah ini yang menyebabkan tekanan bagi startup," imbuhnya.
Lihat Juga :Start Up yang PHK, Bangkrut, dan Tutup di Indonesia: Hampir Selusin |
Kedua, permasalahan uang. Pendanaan startup biasanya berasal dari modal ventura asing. Namun, seiring ancaman resesi global, maka aliran modal ke startup berpotensi ikut terganggu.
"Nah ini salah satu yang menyebabkan PHK di startupIndonesia karena ketergantungan pendanaan dari asing yang mungkin saja mengalami banyak permasalahan di negaranya, sehingga pendanaan ke Indonesia jadi seret," jelasnya.
Ketiga, permasalahan persaingan usaha yang tidak sehat. Banyak startupyang bersaing menarik konsumen melalui perang promo dan suku bunga tinggi atau dikenal dengan istilah bakar uang.
Misalnya, platforme-commerceyang memberikan potongan harga besar-besaran, sehingga biasanya lebih murah dari toko fisik, sampai tawaran gratis ongkos kirim. Lalu, perbankan digital berlomba menawarkan bunga simpanan yang tinggi.
Lihat Juga :Daftar Startup Bangkrut, PHK dan Tutup Layanan di RI Pada 2022 |
Strategi perang diskon yang salah ini membuat banyak startupberguguran. Yang bisa bertahan hanyalah startup yang memiliki modal besar.
"Nah strategi ini yang salah, ini yang perlu diubah sehingga bukan perang promo ataupun perang diskon yang didorong untuk menggaet loyalitas tapi yang lebih berkelanjutan adalah mendorong fitur ataupun layanan, dan kolaborasi. Tentu tak mudah dan sulit karena masyarakat terbiasa dengan berbagai promo saat berbelanja online, tapi harus dimulai sejak saat ini," jelasnya.
Bhima berharap pemerintah ikut bergerak dalam mengatasi masalah ini sehingga ke depan startupbisa menjadi salah satu pendorong perekonomian dalam negeri. Menurutnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah.
Pertama, mengatur persaingan usaha yang sehat di antara pelaku startup. Pemerintah katanya, harus membuat batasan jika ingin melakukan skema bakar uang, sehingga startuptak saling 'membunuh'.
Lihat Juga :ANALISISGelombang PHK Menghantam, Yakin Indonesia Selamat dari Resesi? |
"Memperbaiki persaingan di startupterutama platform yang berkaitan dengan bussines to consumer, e-commerce,kemudian layanan bank digital juga. Bagaimana mereka mengatur soal promo dan diskon ini, sehingga tidak berdampak juga terhadap persaingan dengan sektor ritel fisik dan membuat persaingan jadi lebih sehat diantara sesama pemain digital," sarannya.
Kedua, memperkuat dorongan dari investor modal ventura di dalam negeri untuk pembiayaan startup, sehingga ketergantungan terhadap gejolak eksternal bisa diminimalisir.
"Ketika banyak startupbergantung terhadap pendanaan asing startupyang ada di Indonesia rentan," ujarnya.
Badan Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) menyebutkan ada 3,1 miliar orang terancam tidak bisa membeli makanan karena lonjakan harga pangan.
Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal mengatakan akibat kenaikan harga pangan itu, jumlah angka kelaparan melonjak 150 juta orang sejak 2019.
"Kenaikan harga pangan mempengaruhi kita semua, tetapi dampaknya paling dirasakan oleh mereka yang rentan dan oleh negara-negara yang sudah mengalami krisis pangan," kata Rajendra Aryal, mengutip Antara, Jumat (14/10).
Hanya dalam dua tahun, jumlah orang yang rawan pangan telah meningkat dari 135 juta (2019) menjadi 193 juta (2021), dan diprediksi akan lebih buruk pada 2022.
FAO menyebut sekitar 970 ribu orang diperkirakan akan hidup dalam kondisi kelaparan di lima negara yaitu Afghanistan, Ethiopia, Somalia, Sudan Selatan dan Yaman.
Jumlah ini sepuluh kali lebih banyak dari enam tahun lalu ketika hanya dua negara yang masyarakatnya menghadapi kondisi serupa.
Lihat Juga :Startup Furniture Fabelio Resmi Sah Dinyatakan Pailit |
Hal ini dikarenakan dunia menghadapi tantangan ketahanan pangan yang besar akibat dari konflik, krisis ekonomi, darurat iklim, degradasi lingkungan, dan dampak lanjutan dari covid-19.
Beberapa hal yang menyebabkan kerawanan pangan dikarenakan harga pangan telah melonjak ke rekor tertinggi.
Harga pupuk menjadi terlalu mahal bagi banyak petani, dan jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan terus meningkat.
Sebab itu, dalam peringatan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober, FAO menyerukan pentingnya petani kecil dan nelayan untuk transformasi sistem pertanian pangan global.
Lihat Juga :Musim Hujan, Harga Bawang Merah dan Sayuran Makin Mahal |
"Petani kecil dan nelayan harus menjadi pusat transformasi sistem pertanian pangan global. Kita membutuhkan pekerjaan dan layanan pedesaan yang layak, serta mengakhiri pekerja anak dan mendorong kesetaraan gender untuk mendukung masyarakat pedesaan, yang merupakan penjaga sebagian besar keanekaragaman hayati bumi," kata Aryal.
Dia mendorong untuk mengubah sistem pertanian-pangan menjadi lebih efisien, lebih inklusif, lebih tangguh, dan lebih berkelanjutan untuk produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik untuk semua.
"Pertanian adalah salah satu intervensi kemanusiaan yang paling hemat biaya," kata Aryal.
[Gambas:Video CNN]
《pisang slot》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,kodokmas99Hanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《pisang slot》bab terbaru。