zeus77 371Jutaan kata 517808Orang-orang telah membaca serialisasi
《situs slot offline》
Kala Badai Sektor Properti Porak******Jakarta, CNN Indonesia--
Badai tengah melanda sektor properti China. Satu persatu raksasa real estat di Negeri Tirai Bambu bertumbangan dan mengancam ekonomi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.
Alarm mulai berbunyi saat salah satu perusahaan properti terbesar China, Evergrande Group, terancam gagal bayar utang pada 2021 lalu. Padahal, selama bertahun-tahun ekonomi China mendapat dorongan besar dari 'booming' properti.
Evergrande babak belur hingga tersungkur kebijakan Beijing yang ingin mengerem pinjaman berlebihan perusahaan properti dan tingginya harga rumah. Kondisi diperparah oleh menurunnya permintaan di tengah pandemi covid-19.
Kabar tersebut mengguncang pasar modal Asia yang tengah berjibaku menghadapi pandemi covid-19. Bahkan, saham Evergrande sempat dihentikan sementara di perdagangan pada Oktober 2021 lalu.
Tak berselang lama, raksasa properti lainnya mengalami hal serupa. Kali ini, Fantasia Holding terbelit masalah gagal bayar surat utang (obligasi) sebesar US5,7 juta atau setara Rp2,9 triliun (kurs Rp14.255 per dolar).
Setelah itu, Shimao Group yang berbasis di Shanghai gagal membayar bunga dan pokok obligasi sebesar US miliar atau setara Rp15 triliun (kurs Rp15.004 per dolar) yang jatuh tempo pada Juli 2022.
Lihat Juga :Saham Evergrande Anjlok 70 Persen Lebih Meski Kerugian Menurun |
Mengutip CNN, itu adalah pembayaran utang pertama terlewatkan pada obligasi dolar oleh Shimao yang telah bergulat dengan meningkatnya tekanan keuangan selama berbulan-bulan.
Tahun ini, kondisi sektor properti China belum membaik, malah memburuk. Baru-baru ini, utang yang membelit raksasa properti Country Garden sebesar US1,7 miliar atau setara Rp2.931 triliun (asumsi kurs Rp15.294 per dolar AS) membuat nyaris sejuta rumah di China mangkrak dan para pekerjanya tak digaji.
Evergrande juga belum pulih. Bahkan, pada Agustus lalu, perusahaan yang memiliki 1.300 proyek real estat itu mengumumkan bangkrut.
Mengutip CNN, Evergrande mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 15 di AS pada Jumat (18/8). Hal itu memungkinkan pengadilan Negeri Paman Sam untuk turun tangan ketika kasus kebangkrutan melibatkan negara lain.
Lihat Juga :Bos BI Prediksi Ekonomi China Melempem, AS Menguat |
Pemerintah China pun kalang kabut. Maklum, mengutip laporan Universitas Stanford, sektor real estat merupakan salah satu pendorong ekonomi China terbesar. Sektor tersebut menyumbang sekitar 26 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) China sejak 2018.
Tercatat, pada kuartal II 2023 lalu, ekonomi China hanya tumbuh 6,3 persen atau di bawah ekspektasi sejumlah analis Reuters di kisaran 7,3 persen. Gegara lesunya pasar properti, Barclays memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada 2023 dari 4,9 persen menjadi 4,5 persen pada Agustus lalu.
Tak ayal, pada 2022, Pemerintah China meluncurkan beberapa upaya untuk menyelamatkan sektor properti. Setidaknya ada 16 arahan internal untuk mempromosikan pertumbuhan industri yang sehat serta stabil.
Langkah ini termasuk dukungan kredit untuk pengembang perumahan yang rentan dengan utang, dukungan keuangan untuk memastikan penyelesaian dan penyerahan unit kepada pemilik rumah, serta bantuan penangguhan pembayaran pinjaman untuk pembeli rumah.
Lihat Juga :Utang Country Garden Rp2.931 T Ancam Pembangunan 1 Juta Rumah di China |
Pada Juli lalu, Bank Setral China (PBoC) juga mengatakan akan memberi pengembang waktu 12 bulan lagi untuk melunasi pinjaman mereka yang jatuh tempo tahun ini.
Namun, berbagai langkah tersebut nampaknya belum ampuh menahan krisis utang di sektor properti di tengah menurunnya permintaan terhadap hunian.
Berdasarkan laporan CNN, penjualan rumah baru oleh 100 pengembang China pada Juli lalu anjlok 33 persen (yoy). Harga rumah cenderung turun seiring merosotnya minat membeli rumah di tengah naiknya angka pengangguran.
Namun, di beberapa kota di China, harga rumah masih tetap tinggi. Hal itu membuat editorial koran China, Economic Daily, meminta pemerintah harus kembali menegakkan prinsip lama tentang "rumah adalah untuk ditempati, bukan untuk spekulasi (investasi)."
"Begitu spekulasi soal harga rumah berlanjut, China mungkin akan kembali ke cerita lama yang terlalu mengandalkan sektor real estat, yang akan berdampak buruk pada pembangunan ekonomi dan sosial," tulis Economic Daily seperti dikutip Channel News Asia.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Kinerja Industri RI Agustus 2023 Melambat******Jakarta, CNN Indonesia--
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan nilaiindeks kepercayaan industri (IKI) pada Agustus 2023 melambat 0,09 poin dibandingkan dengan Juli 2023.
Tercatat, IKI pada bulan ini berada di angka 53,22, lebih rendah dibandingkan bulan lalu sebesar 53,31.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan meski demikian, IKI Agustus masih cukup ekspansif.
Dalam hal ini, sektor industri dengan ekspansi yang paling tinggi adalah subsektor kendaraan bermotor dan trailer, alat angkut lainnya, dan subsektor minuman.
Sementara yang masih kontraksi adalah industri tekstil, lalu industri kayu, barang dari kayu dan gabus, dan industri pakaian jadi atau konveksi.
Febri menjelaskan kepercayaan industri pengolahan yang ekspansif ini disebabkan oleh seluruh indeks variabel pembentuk IKI yang mengalami ekspansi, misalnya variabel Pesanan Baru pada Agustus yang berada di level 53,22.
Lihat Juga :Pertamina Tegaskan Pertalite Jadi Pertamax Green 92 Masih Usulan |
Lalu, variabel Produksi yang berada di level 54,13, dan variabel Persediaan Produk di level 51,85.
"Kepercayaan industri pengolahan yang ekspansi pada Agustus 2023 disebabkan oleh seluruh indeks variabel pembentuk IKI yang mengalami ekspansi pada Agustus 2023. Itu ada Pesanan Baru, Produksi dan Persediaan Produk," jelasnya.
Febri menambahkan, secara umum kepercayaan industri di bulan ini masih sangat baik. Sebanyak 32,8 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya meningkat pada Agustus. Persentase itu naik dibandingkan Juli yang sebesar 32 persen.
"Sedangkan pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya stabil pada Agustus 2023 sebesar 42 persen, turun dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 45,4 persen," imbuhnya.
Lihat Juga :Basuki Ungkap Dapat Duit Rp35 T untuk Garap IKN di 2024 |
Pada Agustus 2023, kata Febri, secara umum pelaku usaha masih optimis memandang kondisi usaha selama 6 bulan ke depan, dengan jumlah 66 persen.
Mayoritas responden yang menjawab optimis menyampaikan keyakinannya akan kondisi pasar pasar yang akan membaik, dan kepercayaan karena kebijakan pemerintah pusat yang lebih baik.
Adapun 24,8 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan ke depan, dan 9,2 persen pelaku usaha menyatakan pesimis terhadap kondisi usaha dalam 6 bulan ke depan.
"Tingkat pesimisme pelaku usaha selalu di bawah 10 persen selama 5 periode terakhir," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
Label:hoki69 slot、hatipoker、dolantigel
Terkait:link situs slot resmi、modal slot、kancil69、aduqq、slot gacor terbaik hari ini、slot ngasih maxwin、seribu mimpi 53、piala88 login、joget4d、mgo777
bab terbaru:dewahoki777(2024-07-05)
Perbarui waktu:2024-07-05
《situs slot offline》Semua konten berasal dari Internet atau diunggah oleh netizen,apk yang bisa kredit hpHanya promosikan novel karya penulis asli. Semua teman buku dipersilakan untuk mendukung dan mengumpulkan《situs slot offline》bab terbaru。